www.depkeu.go.id
Jakarta, 07/02/2011 MoF (Fiscal) News - Penerbitan sukuk negara ritel dinilai telah memberikan kontribusi dalam mendukung perluasan basis investor surat berharga negara di pasar domestik. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo saat meresmikan pembukaan masa penawaran Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 pada Rabu (07/02) di Aula Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta.
Menkeu menjelaskan, basis investor merupakan kondisi terpenting dalam menjaga stabilitas dan pendalaman pasar keuangan. Dalam rangka upaya pendalaman pasar melalui penerbitan sukuk ritel, pemerintah juga bertekad untuk secara bertahap dan berkelanjutan melakukan transformasi orientasi masyarakat dari yang sebelumnya saving oriented menjadi investment oriented. “Hal ini perlu dilakukan agar investor domestik, termasuk investor ritel dapat mengambil peran yang lebih besar untuk mengimbangi dominasi investor asing di pasar sekunder surat berharga negara,” jelas Menkeu.
Pada kesempatan yang sama, Menkeu juga memaparkan beberapa kebijakan terkait pengelolaan utang Indonesia. Pertama, pemerintah akan terus menerus menjaga penurunan rasio stock utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kedua, menjaga penurunan stock pinjaman luar negeri secara relatif terhadap PDB maupun nominal. Ketiga, kebijakan untuk menggunakan utang secara selektif. Keempat, melakukan optimalisasi penggunaan hibah dan utang. Kelima, pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui utang diprioritaskan melalui surat berharga nasional domestik. “Yang terakhir, bila ada tambahan pinjaman luar negeri, maka secara neto impact-nya kita harapkan tetap negatif,” pungkasnya.(sel)
0 komentar:
Posting Komentar