Kepiawaian Iron Maiden Membangun Emosi

image MEMBICARAKAN super grup di jagad musik dunia, adalah menyebut Inggris. Sebuah negara penghasil banyak super grup yang fenomenal. Dari The Beatles sampai Iron Maiden.

Lihat saja, begitu grup pembuka Rise to Remain turun panggung, puluhan ribu penonton yang memenuhi Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Kamis (17/2) malam sudah tak sabar menyambut si perawan besi dari Britania Raya, Iron Maiden.

Molor 30 menit dari yang dijadwalkan, akhirnya Bruce Dickinson (vokal), Steve Harris (bas), Adrian Smith (gitar), Jannick Gerrs (gitar), Nikko McBrain (drum) dan Dave Murray (gitar) menyeruak panggung dengan nomor pertama "Satelite 15 The Final Frontier" dengan kapasitas tata suara dan tata lampu yang megah.
Berikutnya Iron Maiden menggelontorkan "El Dorado", "2 Minute to Midnight", dengan segenap atraksi panggungnya yang liar.

Disusul "Coming Home", "Dance of Dead", "The Trooper", "The Wickerman","Blood Brothers", "When the Wild Wind Blows", "The Evil That Man Do", "The Talisman", "Fear of The Dark", dan "Iron Maiden". Lagu-lagu itu semuanya diambil dari kesemua album Iron Maiden.

Emosi terbangun.


Membangun emosi ribuan penonton adalah cara tersendiri yang hanya dimiliki Bruce Dickinson. Dia tahu menempatkan lagu-lagu andalan. Lihat saja ketika nomor "The Trooper" digeber, puncak ekstase penonton tak terhindarkan lagi.

Termasuk ketika meluluskan teriakan "More.." dari penonton ketriga lagu ke 13 mengalir sebagai lagu penghabisan.

Tapi tidak. Bruce dkk meloloskan tiga lagu pamungkas sebagai bagian encore, adalah "The Number of The Beast", "Hallowed by The Name", dan "Running Free".

Kebesaran grup cadas Inggris, bukan karena semata-mata karena sukses album-albumnya tapi karena manajemen pemanggungannya yang hanya bisa dipelajari karena jam terbang. "Soal musikalitas, karena mereka memakai lebih dari satu gitar menjadikan musiknya tampil penuh, dan ini yang menjadi khas dari Itron Maiden," kata Reza Akbar kontributor CyberNews.

Bruce Dickinson kali ini tetap tampil sportif. Bercelana menyerupai army look bermotif doreng, bertopi hiking dengan membiarkan kedua telinga tertutupi topi dan berkaus tanpa lengan bertuliskan "PSYCH WARD".

Manajemen panggung amat terkoordinasi dengan rapih. Misalnya bagaimana memainkan latar panggung yag berganti-ganti, tapi tetap dengan satu tema yakni "space atmosphere".

Ada beberapa penampilan yang nyaris sama di setiap penampilan Iron Maiden, yakni saat ia mengkibas-kibaskan bendera Inggris dan berlari dari sudut satu ke sudut panggung yang lain.

www.suaramerdeka.com
About The Author
Qiut, that's my name. Im just an newbie blogger. sharing knowledge is my favorite, science can come from anywhere, useful knowledge is knowledge that can help and solve problems with other people and can be used for everyone. blog hopefully bukan-rahasia-lagi.blogspot.com can be useful for all. source of info: everyone .. every where.. any where.. everything.. i am just share it AGAIN..
Share This
Subscribe Here

0 komentar:

Posting Komentar

 

Site Info

BUKAN-RAHASIA -LAGI Copyright © 2009 DarkfolioZ is Designed by Bie Blogger Template for Ipietoon
In Collaboration With fifa