Isinya penuh sensasi dan seronok, penuh bualan, dan basi.
Daniel mengatakan, pihak Istana Kepresidenan sedang melakukan semua langkah untuk meluruskan kembali semua fakta yang dijungkirbalikkan oleh berita itu. "Publik punya hak untuk mendapat berita, bukan kisah seribu satu malam," ucapnya.
Menurut Daniel, Pemerintah Indonesia sangat menyesalkan kecerobohan pemberitaan The Age dan menganggapnya sebagai skandal pemberitaan yang memalukan karena memuat berita dengan sumber yang tidak bisa divalidasi.
"The Age berlindung di balik sifat kerahasiaan yang sesungguhnya kontroversial. Kami prihatin, tetapi juga gusar oleh sikap The Age yang bertentangan dengan kode etik jurnalistik universal," katanya.
Hari Jumat ini, The Age memberitakan kutipan WikiLeaks bahwa Presiden Yudhoyono secara pribadi telah campur tangan untuk memengaruhi jaksa dan hakim demi melindungi tokoh-tokoh politik korup dan menekan musuh-musuhnya. Presiden juga menggunakan badan intelijen negara demi memata-matai saingan politik dan, setidaknya, seorang menteri senior dalam pemerintahannya sendiri.
Dalam kawat-kawat itu juga dirinci bagaimana mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Desember 2004 dilaporkan telah membayar jutaan dollar AS, sebagai uang suap, agar bisa memegang kendali atas Partai Golkar. Dalam kawat-kawat itu juga diungkapkan bahwa istri Presiden, Kristiani Herawati, dan keluarga dekatnya ingin memperkaya diri melalui koneksi politik mereka.
www.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar