Diet Aman _ Menyusui _ Diet Aman Dengan Menyusui
Kelahiran buah hati yang dinanti tentu merupakan momen bahagia bagi Anda dan pasangan. Tapi, tak bisa dipungkiri, waktu dan tenaga Anda berdua, terutama Sang Ibu, akan terkuras untuk mengurus buah hati. Kalau sudah begini, rasanya sulit mencari waktu untuk berolahraga. Padahal Anda sudah gemas ingin mengembalikan kondisi tubuh seperti sebelum melahirkan. Tenang, Bu! Menurut dr. Inge Permadhi, MS, SpGK., kegiatan mengurus bayi saja bisa membakar kalori, lho.
“Kalau ibu bergerak, menjaga pola makan, dan menyusui, dalam 4 – 6 bulan pertama, berat badan akan turun 0,6 – 0,8 kg/bulan,” ujar dokter spesialis gizi ini. Nah, saat menyusui, Anda jangan melewatkan makan atau tidak mau makan. Justru, ibu menyusui harus makan besar tiga kali sehari dan snacking tiga kali sehari.
“Yang harus dikurangi jumlah kalori tapi tidak boleh kurang dari jumlah yang dibutuhkan ASI,” ujar Inge. Misalnya mengonsumsi karbohidrat kompleks, buah, sayur, kacang-kacangan, dan produk hewani, “Boleh pakai gula atau digoreng, tapi harus sedikit. Contohnya memakai minyak zaitun untuk salad. Camilannya buah-buahan dan minum sebanyak 13 gelas sehari,” urai konsultan gizi WRP Diet Center saat ditemui di “Exercise & Nutrition During Pregnancy: Slim Mother and Healthy Baby” di Brawijaya Women and Children Hospital.
Omong-omong soal menyusui, ASI yang merupakan makanan terbaik dan murah, juga bisa membantu Anda menurunkan berat badan. “Lebih dari 750 cc, Anda bisa membakar hingga 500 kalori,” Begitu juga ketika Anda memandikan bayi selama lima belas menit, berarti Anda membakar 60 kkal dan 100 kkal saat Anda menggendong bayi sambil berdiri selama tiga puluh menit.
“Menyusui sambil duduk selama setengah jam, 40 kkal dan 100 kkal jika berdiri,” tambah Inge. Menggendong sambil berdiri selama satu jam bahkan bisa membakar hingga 205 kkal dan mendorong bayi menggunakan stroller, membakar sekitar 171 kkal saat dilakukan selama satu jam.
Lantas kapan ibu menyusui boleh berolahraga? “Dua minggu pertama setelah melahirkan normal dan tiga bulan jika melahirkan dengan caesar. Yang jelas, harus ada izin dari dokter untuk berolaharga. Olahraganya ringan saja, seperti berjalan,” ujar dr. UF Bagazi SpOG.
“Kalau ibu bergerak, menjaga pola makan, dan menyusui, dalam 4 – 6 bulan pertama, berat badan akan turun 0,6 – 0,8 kg/bulan,” ujar dokter spesialis gizi ini. Nah, saat menyusui, Anda jangan melewatkan makan atau tidak mau makan. Justru, ibu menyusui harus makan besar tiga kali sehari dan snacking tiga kali sehari.
“Yang harus dikurangi jumlah kalori tapi tidak boleh kurang dari jumlah yang dibutuhkan ASI,” ujar Inge. Misalnya mengonsumsi karbohidrat kompleks, buah, sayur, kacang-kacangan, dan produk hewani, “Boleh pakai gula atau digoreng, tapi harus sedikit. Contohnya memakai minyak zaitun untuk salad. Camilannya buah-buahan dan minum sebanyak 13 gelas sehari,” urai konsultan gizi WRP Diet Center saat ditemui di “Exercise & Nutrition During Pregnancy: Slim Mother and Healthy Baby” di Brawijaya Women and Children Hospital.
Omong-omong soal menyusui, ASI yang merupakan makanan terbaik dan murah, juga bisa membantu Anda menurunkan berat badan. “Lebih dari 750 cc, Anda bisa membakar hingga 500 kalori,” Begitu juga ketika Anda memandikan bayi selama lima belas menit, berarti Anda membakar 60 kkal dan 100 kkal saat Anda menggendong bayi sambil berdiri selama tiga puluh menit.
“Menyusui sambil duduk selama setengah jam, 40 kkal dan 100 kkal jika berdiri,” tambah Inge. Menggendong sambil berdiri selama satu jam bahkan bisa membakar hingga 205 kkal dan mendorong bayi menggunakan stroller, membakar sekitar 171 kkal saat dilakukan selama satu jam.
Lantas kapan ibu menyusui boleh berolahraga? “Dua minggu pertama setelah melahirkan normal dan tiga bulan jika melahirkan dengan caesar. Yang jelas, harus ada izin dari dokter untuk berolaharga. Olahraganya ringan saja, seperti berjalan,” ujar dr. UF Bagazi SpOG.
Diet Aman _ Menyusui _ Diet Aman Dengan Menyusui
0 komentar:
Posting Komentar