Tampilkan postingan dengan label Mystery. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mystery. Tampilkan semua postingan

The Holiday Formerly Known as Halloween

In the midst of a grave world-wide economic crisis shaking Moscow like a Yahtzee box, my greatest fear was still a lackluster Halloween. In some ways it came true, though I’ve taken the noose down out of the closet. A little bit of history: Halloween is traditionally a big freaking deal on the club scene, up there with New Year’s in terms of fireworks-and-glitter related fatalities. Call it a litmus test for how good things really are in Moscow.
Results came back mixed. The parties seemed fun and people dressed up, but none of them looked like the world was ending, which is the going standard for Halloween in Moscow. Club XII’s annual bash was full of people who cared enough to rent nice costumes, even if it meant taking out a loan. Thanks for giving a damn, guys.
“Freak International 3” also had a strong showing, despite being held at warehouse club Gaudi Arena, a long, cold marshrutka ride away from civilization. But that’s kind of cheating because candy ravers already dress like it’s Halloween and probably didn’t even realize it was a holiday.

Look! Zhenya's going as your bored girlfriend

Pretty much all the other big name clubs didn’t, ahem, Rai-se to the occasion. The party was there, but barely distinguishable from any other night. Those bitties who did come in costume looked like they were headed to SAE Theme Thursdays, an uninspired assortment of skank nurses, slutty brides and promiscuous policewomen we've seen before.

Kappa Theta Ikra
I know, America is bad, right? Gotta spank it
Labelfucker was supposed to have a good Halloween thing going on. In fact, so good that it was shut down by the police before midnight last year. At least, I think that’s what the wasted people streaming out seemed to be screaming about. When an overgrown schoolgirl with vomit on his chin barreled at me, I didn’t stick around to find out. Unfortunately this year Labelfucker held its party at the clinically depressed Justo Banya Douche. Might as well have sprayed it with Party-Be-Gone.
But if history has taught us anything, it’s that the spirit of Halloween can overcome anything, even a shitty venue. Clubs are just the container, man, what really matters is the people. Making Halloween costume pie takes equal parts creativity, enthusiasm and willingness to act a fool. Which brings me to the main point -- feis control goons, where are you when we need you? For pete’s sake, stop letting people in without real costumes. Four dudes should not be able to ride in one on hat they bought off a malnourished 17-year-old soldier for 100 rubles.
FAIL
Haha. Prokhodite
Nyet
Pass. And run for your life
Borderline. At least they didn't go blackface
Ooh. Tough call. I feel like someone is going to Hell for this, but they did take a concept and run with it
I don't care if she just spent too much time on the bed at Mesto Pod Solntsem, She looks rad, let her in

It's not like Moscow don’t know how to dress up. In fact, the scariest costumes of all weren’t seen on October 31 but a few days before at the Moscow Fashion Week closing party. The punch line is that there wasn't even a Halloween theme, but I guess you already got that.
Just tell me these people don't drink the blood of the living.

Taken from http://moscowdoesntbelieveintears.blogspot.com/
Photos: 44100.com, geometria.ru, labelfucker.ru, adensya.ru, mainpeople.ru

Misteri Gundukan di Laut Jawa-Bali Terkuak !

Gundukan di tengah laut yang memisahkan Pulau Jawa dengan Bali masih misterius. Nelayan setempat menyebutnya sebagai takat deken dan yakin itu gunung berapi.

Sebuah gundukan di tengah laut yang memisahkan Pulau Jawa dengan Bali masih misterius. Nelayan Desa Pengambengan, Bali, menyebutnya sebagai takat deken atau perairan penuh karang yang dangkal. Ada yang yakin itu gundukan gunung.

cerita beberapa nelayan, di lokasi gundukan itu meski berada di tengah laut, saat air surut ketinggian airnya bisa hanya sebetis. Gundukan yang bila ditempuh dari Pengambengan memakan waktu 2 sampai 3 jam itu juga memunculkan kecemasan bagi warga. Mereka khawatir gundukan itu adalah gunung berapi.

Saihu, salah satu warga Desa Pengambengan mengatakan banyak warga yang menduga jika gundukan itu adalah gunung.

Dugaan tersebut muncul karena bentuk gundukan itu mengerucut seperti puncak gunung. Perairan yang dangkal itu kira-kira seluas 1 hektare.

Hanya bagian itu yang dangkal, sementara di sekitarnya merupakan perairan dalam. "Pernah ada nelayan yang coba mengukurnya dengan tali sepanjang100 meter tapi tidak mencukupi untuk sampai ke dasar," kata Saihu.

Meski sampai saat ini gundukan itu tidak menunjukkan aktivitas sebagai gunung berapi, belakangan mereka khawatir ketika banyak gunung berapi di tanah air aktivitasnya meningkat, termasuk Merapi dan Krakatau.

Menurut Saihu, kekhawatiran paling besar dirasakan beberapa warga yang yakin gundukan itu adalah gunung. "Beberapa warga bilang, kalau takat deken itu meletus bisa habis Pengambengan ini," ujar Saihu.

Meski banyak mendengar dugaan tetangganya tentang takat deken sebagai gunung berapi, Saihu sendiri belum sepenuhnya yakin.

"Saya sendiri antara percaya dan tidak, tapi banyak orang-orang tua yang percaya gundukan itu gunung," katanya.

Sebagai warga masyarakat, Saihu minta pemerintah meneliti dan memberikan penjelasan kepada warga, apa sebenarnya gundukan tersebut.

"Kalau memang itu hanya semacam karang atau pun bukit di bawah laut, kami bisa tenang. Tapi kalau benar-benar gunung, kami juga bisa hati-hati. Pemerintah harus memberikan penjelasan biar warga tidak menduga yang bukan-bukan," jelas Saihu.Gundukan muncul di tengah laut yang memisahkan Pulau Jawa dan Bali. Inilah penjelasan gundukan misterius yang membuat masyarakat sekitar khawatir itu.

Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi Kementerian ESDM Agus Budianto saat dihubungi , menyatakan pihaknya tidak menemukan aktivitas gunung berapi di kawasan tersebut, sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir.

Gundukan itu tidak termasuk dari 127 gunung berapi aktif di Indonesia yang di pantauan. Selain itu juga belum ada catatan gunung berapi di daerah tersebut.

"Bisa jadi, itu sekadar gundukan tanah biasa yang banyak sekali tersebar di Indonesia," ujar Agus Budianto.

Menurutnya, masyarakat bisa menganalisis secara cepat lewat materinya.

"Biasanya, kalau gunung berapi berarti keluar magma atau lava. Selain itu, batuan yang sering ada adalah batuan ambesit. Kemudian muncul pula emisi gas belerang," katanya.

Nelayan Desa Pengambengan Bali menyebut gundukan itu sebagai takat deken atau perairan penuh karang yang dangkal. Ada yang yakin itu gundukan gunung.

Dari cerita beberapa nelayan, di lokasi gundukan itu meski berada di tengah laut, saat air surut ketinggian airnya bisa hanya sebetis. Gundukan yang bila ditempuh dari Pengambengan memakan waktu 2 sampai 3 jam itu memunculkan kecemasan bagi warga. Mereka khawatir gundukan itu adalah gunung berapi.

Dugaan tersebut muncul karena bentuk gundukan itu mengerucut seperti puncak gunung. Gundukan di perairan yang dangkal itu kira-kira seluas 1 hektar.

Keren! Logo Superman di Luar Angkasa




Tokoh fiksi Superman dikabarkan berasal dari luar galaksi Bima Sakti. Terbaru, ilmuwan Eropa menemukan lambang Superman di galaksi NGC 147 Seperti apa?

Cerita Superman memang karangan belaka. Namun, ilmuwan di Observatorium Selatan Eropa (European Southern Observatory/ ESO) merilis foto yang menggambarkan adanya kesamaan antara galaksi semesta dengan tokoh Superman.

Berdasarkan gambar yang ditangkap instrumen HAWK-I dari Very Large Telescope (VLT) ESO muncul objek kosmik campuran biru dan merah yang membentuk huruf S.

Instrumen ini memang mampu mendeteksi cahaya infra merah sehingga memberikan kesempatan bagi ilmuwan mencari tahu objek yang sempat terhalang debu dan gas luar angkasa.

Proses pembentukan materi di galaksi NGC 157 membutuhkan waktu setidaknya 4,5 juta tahun. Galaksi ini berada di di konstelasi Cetus, sering dikenal dengan nama Monster Laut.

Sumber : blog.indojunkers.com

Teror makhluk aneh di Argentina

Pada tanggal 23 Juli 2010, dua peternak di Cerro El Creston, sekitar 40 kilometer barat San Jose de Metan, Argentina, berhasil membunuh seekor makhluk aneh seperti manusia, namun dengan gigi taring yang besar dan tajam. Foto kepala makhluk itu bocor ke publik dan cukup menghebohkan masyarakat Argentina.

Menurut penduduk lokal, Makhluk yang ditemukan ini mirip dengan makhluk Ucumar yang dalam kepercayaan lokal disebut sebagai makhluk yang memiliki tubuh seperti manusia dengan rambut hitam lebat menutupi tubuhnya. Kadang makhluk ini juga sering dijuluki sebagai Yeti Argentina.

Keberadaan makhluk ini di wilayah hutan bagian selatan propinsi itu, terutama di Rosario de la Frontera, memang telah menjadi pemberitaan media selama beberapa dekade.

Foto kepala makhluk tersebut yang bocor ke publik diambil oleh seorang pria bernama Martin. Ia memotretnya di properti milik peternak yang membunuh makhluk itu. Foto itu, yang diambil dari sebuah ponsel, jelas memperlihatkan seekor hominid dengan taring panjang dan mata yang menonjol.


Peternak yang membunuh makhluk itu berusia 79 tahun dan memiliki inisial nama JS, sedangkan keponakannya berinisial ES. Keduanya meminta nama asli mereka tidak dibocorkan ke publik.

Martin menceritakan kepada harian El Tribuno mengenai pengalamannya ketika ia mengunjungi peternak tersebut.
"Sabtu itu, saya tiba di peternakan itu dan mereka menceritakan kepada saya mengenai peristiwa yang terjadi pada malam hari sebelumnya. Saya memasuki rumah mereka dan disana tergantung mayat makhluk itu, kedua tangannya terikat dan memanjang hampir menyentuh lantai. Saya menanyakan kepada mereka nama makhluk itu, dan mereka tidak bisa menjawabnya."
Menurut Martin lagi, JS dan ES membunuh makhluk itu pada tanggal 23 Juli kemarin.
Di tengah kegelapan malam, ketika sedang mengumpulkan sapi-sapi, mereka mendengar suara yang memekakkan telinga di dekat ujung bukit yang mengelilingi properti mereka. Ketika menghampirinya dan menyinari tempat itu dengan senter, mereka menemukan adanya sepasang mata hijau bercahaya yang membuat mereka menjadi terpaku.
"Menurut mereka, makhluk itu adalah Goblin, dan untuk menakut-nakutinya, mereka menembakkan senapannya. Peluru itu mengenai makhluk itu di rahang bawah kirinya menembus hingga ke atas alis mata kanan. Karena tembakan itu, makhluk yang dipercaya sebagai Ucumar itu jatuh ke tanah."

Kedua peternak itu kemudian membawa mayatnya ke petenakan. Keesokan harinya, ketika hari terang, mereka mulai yakin kalau mereka telah menembak Ucumar. Kata Martin lagi:
"Makhluk itu memiliki bulu hitam pendek yang lebat di seluruh tubuhnya, kecuali wajahnya. Sangat menakutkan melihat ukuran dari taringnya."
Karena takut dengan tindakan pembalasan, JS meminta Martin dan rekan lainnya untuk memotong kepala makhluk itu dan membuang tubuhnya. Pembalasan yang dimaksud oleh JS adalah karena ia percaya mereka telah membunuh anak dari Ucumar dan kuatir akan adanya tindakan balas dendam.

Namun, tidak jelas apa yang dimaksudnya dengan pembalasan, entahkah pembalasan yang berasal dari sang induk atau dari masyarakat.

Martin menjelaskan: "Kami memotong kepalanya yang kemudian disimpan di peternakan. Lalu, kami membungkus tubuhnya ke dalam beberapa kantong dan membuangnya ke lembah."
JS, sang pemilik Ranch, tinggal sendiri di peternakannya dan hanya mendapatkan kunjungan dari keponakannya sesekali.

Menurut Martin, makhluk itu memiliki tinggi sekitar 60-70 centimer.
Marcelo Choque, seorang dokter hewan dari Environmental Divison of the Service, cukup terkejut melihat foto makhluk itu. Katanya:
 
"Saya tidak pernah melihat hal yang seperti itu. Jelas itu terlihat seperti figur anthropomorphic, namun saya tidak bisa menyebutkan dari spesies mana. Dan saya juga tidak bisa menjelaskan ukuran taringnya yang luar biasa."

Apakah makhluk itu benar-benar Yeti Argentina?
Ataukah hanya seekor monyet?
Sebagai perbandingan, ini Weeper Capuchin Monkey atau Cebus olivaceus, sejenis monyet yang biasa ditemukan di Amerika Selatan.
Weeper Capuchin monkey

Tengkorak Weeper Capuchin Monkey

Monyet ini juga memiliki ukuran taring yang cukup besar. Miripkah?
Jika makhluk itu seekor monyet, mengapa peternak itu tidak bisa mengenalinya?
Apakah ini semua hanya sebuah hoax? Soalnya, deskripsi Martin mengenai luka tembakan di rahang kiri makhluk itu yang menembus bagian atas alis kanan sepertinya tidak terlihat pada foto. Tetapi, jika mereka sedang membuat sebuah rekayasa, mengapa Martin tidak memberikan deskripsi luka yang lebih masuk akal?

Ataukah sang peternak benar-benar telah membunuh seekor anak Yeti dari Argentina?

10 Misteri Dunia Yang Belum Terungkap Sampai Sekarang



Misteri Kapal Mary Celeste

Kapal Mary Celeste ditemukan mengapung di Samudra Atlantik menuju ke arah Selat Gibraltar pada 1872. Yang aneh di kapal tersebut sama sekali tak ada orang, padahal hampir seluruh tanda-tanda kehidupan di kapal itu masih terlihat jelas. Seperti botol minuman yang baru dibuka, piring-piring kotor, dan sebagainya.

Sampai kini seluruh kru dan penumpang kapal tidak diketahui keberadaannya. Seolah lenyap ditelan bumi. Atas kejadian aneh ini, kapal Mary Celeste dijuluki “Kapal Hantu”.


Misteri Hilangnya Jimmy Hoffa

Jimmy Hoffa adalah Pimpinan kaum buruh Amerika yang paling berpengaruh di tahun 1950 – 1960 di Amerika. Sepak terjangnya mengubah wajah dunia perburuhan Amerika. Pada tanggal 30 Juli 1975, Hoffa menghilang di sebuah tempat parkir Detroit dan tidak pernah ditemukan lagi. Polisi tak berhasil mengungkap kasus hilangnya orang penting ini.

Beberapa tersangka kasus ini sempat diinterogasi termasuk Anthony Jack Giacalone, seorang pimpinan geng New Jersey yang tak mneyukai Hoffa. Mayat Hoffa disebutkan dikubur di bawah fondasi stadion The Giants, Detroit. Ketika dilakukan penggalian di fondasi stadion tersebut, mayat Hoffa tidak ditemukan.



Zodiac killer

Zodiac Killer adalah julukan terhadap pembunuh yang melakukan pembunuhan di daerah Northern California selama akhir tahun 1960-an. Dia membunuh sedikitnya lima orang, dan dua luka-luka. Awalnya, polisi kesulitan mencari jati diri pembunuh. Sebulan setelah pembunuhan pertama, sang pembunuh mengirimkan surat kepada polisi dan mengklaim dirinya bernama Zodiac Killer, serta menantang polisi untuk menangkapnya.
Setelah aksi pembunuhan ke-7, Zodiac Killer tiba-tiba lenyap. Apakah dia telah terbunuh? Dan siapa dia sebenarnya? Tidak ada orangyang bisa menjelaskan.

Surat Zodiac Killer yang berhasil dienkripsi :


“I LIKE KILLING PEOPLE BECAUSE IT IS SO MUCH FUN IT IS MORE FUN THAN KILLING WILD GAME IN THE FORREST BECAUSE MAN IS THE MOST DANGEROUE ANAMAL OF ALL TO KILL SOMETHING GIVES ME THE MOST THRILLING EXPERENCE IT IS EVEN BETTER THAN GETTING YOUR ROCKS OFF WITH A GIRL THE BEST PART OF IT IS THAE WHEN I DIE I WILL BE REBORN IN PARADICE AND THEI HAVE KILLED WILL BECOME MY SLAVES I WILL NOT GIVE YOU MY NAME BECAUSE YOU WILL TRY TO SLOI DOWN OR ATOP MY COLLECTIOG OF SLAVES FOR MY AFTERLIFE EBEORIETEMETHHPITI”


Bola Cahaya Marfa

Disebut juga “Bola Cahaya Hantu”. Pertama kali terlihat tahun 1880 di sebelah barat kota Marfa, Texas. Cahaya itu dideskripsikan sebesar bola basket, melayang dengan ketinggian pundak manusia. Biasanya berwarna putih, kuning, orange, merah, dan kadang-kadang biru atau hijau. Bola-bola itu biasa terbang mengelilingi daerah tertentu, kemudian menghilang dengan sendirinya. Hingga hari ini, cahaya itu masih sering tampak. Tidak ada penjelasan, apa sebenarnya cahaya-cahaya itu.


Manuskrip Voynicht

Manuskrip Voynicht adalah buku ilustrasi misterius dengan isi yang tidak dapat dimengerti. Manuskrip Voynich diperkirakan ditulis antara tahun 1450 sampai tahun 1520 oleh pengarang yang tidak diketahui dalam bahasa dan sistem penulisan yang tidak diketahui. Manuskrip ini telah dipelajari oleh banyak kriptografer profesional dan amatir.


Kain Kafan dari Torino

Ini adalah sepotong kain yang memiliki gambaran seorang pria yang tampak telah disiksa secara fisik dengan penyaliban. Kain ini disimpan di kapel kerajaan di Katedral Santo Yohanes Pembaptis di kota Torino, Italia. Kain ini dipercaya oleh banyak orang sebagai kain kafan Yesus saat ia dimakamkan.

Berbagai penelitian telah dilakukan terhadap kain kafan ini, namun demikian perdebatan mengenai asal-usulnya tetap berlangsung. Penanggalan radio-karbon di tahun 1988 oleh tiga kelompok ilmuwan yang berdiri sendiri mengeluarkan hasil yang diterbitkan di dalam jurnal akademik Nature yang mengindikasikan bahwa kain kafan tersebut dibuat selama Abad Pertengahan, sekitar 1300 tahun setelah Yesus hidup atau beberapa orang lainnya. Walau demikian kebenaran serta kaitan kain kafan ini dengan penyaliban Yesus masih terus diselidiki.


Jack the Ripper

Jack the Ripper adalah julukan untuk tokoh misterius yang melakukan serangkaian pembunuhan berantai dan mutilasi di Inggris pada abad 19. Pada 31 Agustus1888 lewat tengah malam, di distrik East End di kota London, Inggris yang dikenal dengan nama Whitechapel (daerah lampu merah di London) pernah dihebohkan dengan aksi pembunuhan berantai sadis terhadap sejumlah wanita tuna susila. Identitas pelaku pembunuhan hingga kini tidak berhasil diungkap. Polisi hanya tahu bahwa sang pembunuh menjuluki dirinya "Jack the Ripper".

Jack The Ripper tidak meninggalkan bukti satu pun dalam tindakan kriminalnya, pola pembunuhannya pun tidak diketahui, bahkan bisa dibilang acak. Satu-satunya persamaan antara korban-korbannya ialah bahwa mereka adalah wanita tuna susila.


Black Dahlia

Tahun 1947, tubuh wanita bernama Elizabeth Short (22 tahun) ditemukan dalam keadaan dimutilasi menjadi dua bagian di sebuah tempat parkir di Los Angeles. Menurut laporan surat kabar sesaat setelah pembunuhan, Short menerima julukan "Black Dahlia" di Long Beach apotek di musim panas 1946, sebagai plesetan dari film “The Blue Dahlia” yang sedang tayang saat itu. Kasus “Black Dahlia” termasuk kasus besar di LA ketika itu, bahkan koran-koran setempat juga menurunkan bermacam liputan investigasi mengenai kasus itu. Tapi hingga sekarang tak pernah terungkap.


Jalan Bimini

Para penyelam dunia dikejutkan dengan penemuan sebuah lokasi yang mirip jalan setapak di bawah laut Pulau Bimini di Kepulauan Bahama. Banyak orang berpendapat jalan setapak itu dibuat oleh alam. Namun keraguan juga muncul karena ‘jalan’ dibawah laut itu tampak terlalu rapi jika terjadi karean fenomena alam. Beberapa ahli menduga jalan itu adalah bagian dari Kota Atlantis seperti ditulis Plato. Tapi hingga hari ini belum ada bukti tambahan mengenai keberadaan “kota yang hilang” itu.


Babushka Lady

Nama ini merujuk pada sosok seorang wanita berkerudung babushka (selendang buatan Rusia) yang tampak berada di dekat lokasi pembunuhan Presiden John F. Kennedy di Dallas tahun 1963.

Pada gambar wanita tersebut jelas sekali berada tak jauh dari titik lokasi Kennedy tertembak oleh karenanya wanita itu diyakini punya peranan penting dalam mengungkap kasus pembunuhan John F. Kennedy. Dalam rekaman itu, terlihat wanita tersebut memegang kamera, dan merekam kejadian. Anehnya, wanita itu tidak pernah ditemukan. Pihak FBI telah meminta wanita itu untuk menyerahkan rekaman itu demi membantu FBI menemukan pembunuh Presiden Amerika. Namun wanita itu tidak pernah muncul.

www.jawarakampung.blogspot.com
 

Site Info

BUKAN-RAHASIA -LAGI Copyright © 2009 DarkfolioZ is Designed by Bie Blogger Template for Ipietoon
In Collaboration With fifa